Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

My meaningful experiences during in jogja city

Before i tell you all about my activities in Jogja, i will inform to you how to get there. Ok (awal-awal aja yg bhsa inggris hihi ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Pada hr senin tepatnya (15 may2017) saya berangkat ke kendari menggunakan sebuah Kapal dengan jarak tempuh selama 12 jam, ini adalah perjalanan yg melelahkan๐Ÿ˜“. Tiba di kendari dijemput oleh spupu utk nginap di kosnya. Di Kendari saya Met Up dgn salah satu sahabat terbaikku, Ns. SULU, S.Kep . pergi makan bareng & menyempatkan diri utk refresing dengan Main PES(kebiasaan Lama๐Ÿ˜€). #Ns. sulu semua yg bayar Amazing Thanks brother. NB. Ns. SULU adalah salah satu staff di fakultas kedokteran UHO Kendari.  Selasa jam 10 pagi, saya berangkat ke bandara Haluoleo Kendari. Inilah perjalanan ke Jogja kawan2. Tak di sangka di Bandara saya ke temu dengan salah satu teman 1 kelasku di SMA, Hijrah Zam-Zam, sesuai dengan Namanya inilah wanita tercantik disekolahku tdk ada laki2 yg tdk suka apalagi Dia anaknya Kepala Sekolah, lengkap sudah๐Ÿ˜๐Ÿ˜

LP Acute Lung Oedema (ALO)

A.    DEFINISI Acute Lung Oedema (ALO) adalah terjadinya penumpukan cairan secara masif di rongga alveoli yang menyebabkan pasien berada dalam kedaruratan respirasi dan ancaman gagal napas. Acute Lung Oedema (ALO) adalah kegawatan yang mengancam nyawa dimana terjadi akumulasi di interstisial dan intra alveoli paru disertai hipoksemia dan kerja napas yang meningkat. B.    ETIOLOGI Penyebab terjadinya ALO dibagi menjadi 2, yaitu: 1.     Kardiogenik a.     Penyakit pada arteri koronaria Arteri yang menyuplai darah untuk jantung dapat menyempit karena adanya deposit lemak (plaques) . Serangan jantung terjadi jika terbentuk gumpalan darah pada arteri dan menghambat aliran darah serta merusak otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Akibatnya, otot jantung yang mengalami gangguan tidak mampu memompa darah lagi seperti biasa. b.     Kardiomiopati Penyebab terjadinya kardiomiopati sendiri masih idiopatik. Menurut beberapa ahli diyakini penyebab terbanyak te