Memahami Literature review & Bagaimana membuatnya
Perawat baik yang sedang kuliah maupun bekerja dipelayanan telah dianjurkan untuk melakukan literature review, untuk apa ? yaitu sebagai langkah kunci dalam proses penelitian atau sebagai bagian dari pengembangan kebijakan praktik klinis.
Bagi mahasiswa
perawat dan peneliti pemula sering dianggap sebagai pekerjaan yang sulit (red: sama dgn
penulis). Karena memang
membutuhkan berbagai
keterampilan yang kompleks seperti belajar bagaimana menentukan topik untuk dieksplorasi, keterampilan dalam pencarian dan pengambilan sumber pustaka, kemampuan untuk menganalisis ( critical appraisal, something like that) dan menyintesis data dan tak kalah
penting kemampuan dalam menulis dan melaporkan itu semua.
Memahami literature review merupakan kunci utama dan esensial dalam penelitian, so nothing a reason not to understand it.
Sebelum kita terlalu jauh, mari
kita membahas apa sih literature review itu?? Ada yang uda tau gak komentlah
dibawah hahaha…so sebenarnya siapa ni mau nerangkan :p.. oke, back to point..#intermeso
“Literatur
review
adalah rangkuman yang
obyektif, menyeluruh yang berasal dari analisis
kritis dari beberapa literatur baik dari paper hasil penelitian maupun paper non-riset yang relevan dengan topik yang
sedang diteliti. Kajian
Litrev
(literature review)
yang baik yaitu mengumpulkan informasi tentang subjek tertentu dari berbagai sumber kemudian di
analisis isinya baik menggunakan critical
appraisal tool atau lainnya.
Literature review memiliki banyak jenis
diantara ada sistematik review, ada meta sintesis, ada juga yang
sederhana… kita membahasnya yang standar atau yang kecil-kecil dulu hahhaha
Ok, this is coming to the point & our goal step by step of Literature ReviewerSecara garis besar ada lima tahap:
- Memilih sebuah topik untuk direview
- Mencari literature(pustaka)
- Mengumpulkan, Membaca, Menganalisis literature tersebut
- Menuliskan secara sistematika hasil dari tahap sebelumnya
- Reference
Memilih sebuah Topik untuk di review
Memilih topik review dapat menjadi
tugas yang menakutkan bagi mahasiswa dan pemula. Kesalahan tersering kita sebagai pemula adalah
memilih judul atau topik review yang terlalu luas misalkan 'dekubitus'
atau “nyeri”. Meskipun ini
mungkin merupakan strategi awal yang berguna untuk menentukan berapa banyak
literatur yang tersedia, namun subyek seperti ini menghasilkan sejumlah besar
data sehingga membuat tinjauan tidak layak.
Oleh karena itu, disarankan untuk memperbaiki hal ini lebih lanjut agar jumlah akhir dapat dikelola. Misalnya, fokus pada topik yang menarik, pertimbangkan aspek apa dari dekubitus atau nyeri yang memiliki signifikansi khusus atau adakah elemen spesifik dari topik ini yang menarik, seperti pencegahan atau manajemen? Mengidentifikasi apa yang menarik dan mengapa, ini akan lebih berguna & menghemat waktu.
Memiliki literatur yang cukup juga penting terutama ketika peninjauan adalah tugas akademis. Ulasan literatur yang merupakan bagian dari akademis biasanya memiliki batasan kata yang ketat.
Mencari literature
Oleh karena itu, disarankan untuk memperbaiki hal ini lebih lanjut agar jumlah akhir dapat dikelola. Misalnya, fokus pada topik yang menarik, pertimbangkan aspek apa dari dekubitus atau nyeri yang memiliki signifikansi khusus atau adakah elemen spesifik dari topik ini yang menarik, seperti pencegahan atau manajemen? Mengidentifikasi apa yang menarik dan mengapa, ini akan lebih berguna & menghemat waktu.
Memiliki literatur yang cukup juga penting terutama ketika peninjauan adalah tugas akademis. Ulasan literatur yang merupakan bagian dari akademis biasanya memiliki batasan kata yang ketat.
Mencari literature
Setelah
memilih topik, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi secara
terstruktur tentang informasi yang sesuai. Pendekatan
sistematis dianggap paling mungkin menghasilkan review yang akan bermanfaat
dalam menginformasikan praktek.
Perpustakaan universitas dan rumah sakit sering berlangganan sejumlah basis data dan akses dapat diperoleh menggunakan kata sandi siswa atau staf. Beberapa database yang mungkin menarik bagi perawat yaitu EBsco, Pubmed / MEDLINE, CINAHL (Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature) dll atau menggunakan search engine seperti Google cendikiawan.
“Burnard (2006) menyatakan bahwa kelengkapan dan relevansi adalah hal yang perlu dipertimbangkan oleh reviewer dan semakin spesifik topik atau pertanyaan yang dicari, maka semakin terfokus hasilnya”.Pencarian literatur saat ini dilakukan paling sering menggunakan komputer dan basis data elektronik. Basis data komputer menawarkan akses ke sejumlah besar informasi, yang dapat diambil lebih mudah dan cepat daripada menggunakan pencarian manual. Ada banyak basis data elektronik di antaranya berhubungan dengan bidang informasi tertentu. Oleh karena itu penting untuk mengidentifikasi database mana yang relevan dengan topik tersebut.
Perpustakaan universitas dan rumah sakit sering berlangganan sejumlah basis data dan akses dapat diperoleh menggunakan kata sandi siswa atau staf. Beberapa database yang mungkin menarik bagi perawat yaitu EBsco, Pubmed / MEDLINE, CINAHL (Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature) dll atau menggunakan search engine seperti Google cendikiawan.
Pencarian
kata kunci adalah metode yang paling umum dalam mengidentifikasi literature. Namun,
kata kunci perlu dipertimbangkan dengan cermat, untuk memilih istilah yang akan
menghasilkan data yang dicari. Sebaiknya pertimbangkan
kata kunci alternatif dengan arti serupa yang mungkin mendatangkan informasi
lebih lanjut, misalnya "communication" serupa dengan "discussion, conversation, interaction". Strategi yang biasa dilakukan oleh reviewer dalam pencarian adalah menggabungkan kata kunci. Banyak basis data menggunakan
perintah yang disebut ‘Operator Boolean’. Operator
Boolean yang paling umum adalah AND /(+), OR dan NOT /(-).
Ketika melakukan pencarian literatur penting untuk menyimpan catatan kata kunci (keyword pencarian) serta metode yang digunakan karena ini perlu diidentifikasi kemudian ketika dalam proses penulisan terkait bab metode yang isinya tentang penjelasan bagaimana proses pencarian dilakukan.
Menganalisis dan mensintesis
literature
Pada titik ini proses,literatur yang sesuai akan dikumpulkan.
Pada
sesi awal dalam tahap ini, disarankan untuk melakukan tes apakah literature
tersebut sesuai dengan tujuan yang ditentukan reviewer, misalkan bisa
memulainya dengan membaca judul terlebih dahulu, jika judulnya jauh dari tujuan review maka dikeluarkan, judul - judul yang terinklud kemudian abstrak dibaca untuk mendapatkan gambaran umum dari
literature tersebut & ini memungkinkan kita mengambil keputusan apakah
layak untuk dibaca atau dimasukkan lebih lanjut.
Analisis awal bisa menggunakan metode PQRS (preview, question, read dan summarise) dan ini dapat membuat Anda fokus dan konsisten tetapi pada akhirnya memfasilitasi identifikasi dan pengambilan materi yang mudah terutama jika sejumlah besar publikasi sedang ditinjau.
Analisis awal bisa menggunakan metode PQRS (preview, question, read dan summarise) dan ini dapat membuat Anda fokus dan konsisten tetapi pada akhirnya memfasilitasi identifikasi dan pengambilan materi yang mudah terutama jika sejumlah besar publikasi sedang ditinjau.
Pada fase preview, reviewer berusaha menemukan kecocokan tujuan dari litrev dengan artikel tersebut.Misalkan (contoh proses tahap 3): 80 artikel didapat dari hasil pencarian, setelah dibaca judulnya 50 artikel yang tersisa ( 30 artikel atau judul dikeluarkan dengan alasan tertentu: tdk sesuai, beda konteks dll). Dari 50 artikel ini dibaca abstraknya kemudian disimpulkan layak atau tdk, misalkan hanya 20 artikel yg layak (layak atau tidaknya itu sangat tergantung pada konteks & nilai isinya artikel tersebut). Dr 20 kemudian dibaca full text dan ternyata hanya 10 yg paling sesuai dengan topik kita.
Pada fase Question : Pada fase ini isinya tentang judul artikel, spenulis, tujuan dan metodologi yang digunakan dalam studi penelitian dan temuan dan hasil.
Sepuluh (10) artikel
ini kemudian reviewer menentukan apa judul artikel, siapa penulis, apa tujuan dan metodologi yang
digunakan dalam studi penelitian dan apa temuannya.
Fase Read, anda mulai melakukan kritikal appraisal bisa menggunakan tool apa saja yang reviewer lebih memahaminya tentunya disesuaikan dengan peruntukan dari tool tersebut.Sepuluh (10) artikel ini lah yg hrs kita dianalisis secara terstruktur.
Fase Summarise, dapat berupa table yang isinya tentang pertanyaan-pertanyaan dari fase question.
Menuliskan secara utuh Literature Review
Setelah penilaian literatur selesai, pertimbangan untuk bagaimana literature review tersebut akan disusun dan ditulis.Kunci untuk makalah akademis yang baik adalah kemampuan untuk menyajikan temuan sedemikian rupa sehingga menunjukkan pengetahuan anda dengan cara yang jelas dan konsisten. Dasar penulisan yang baik adalah untuk menghindari kata-kata yang panjang dan membingungkan dan jargon tetap seminimal mungkin. Kalimat harus dijaga sependek mungkin dengan satu pesan yang jelas dan ejaan dan tata bahasa harus akurat.
Dalam
menulis ini, mungkin ada beberapa panduan yang telah ditetap kan oleh
institusi anda masing-masing atau format manuscript yang telah ditentukan oleh jurnal yang anda tuju untuk publikasi, itu tak masalah ikuti aja.
Yang intinya pada tahap ini ada judul, penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, keterbatasan, implikasi, konklusi, dll.
References
Literature review diakhiri dengan daftar pustaka lengkap dari
artikel yang dianalisis, buku, artikel jurnal, laporan dan media lain yang dirujuk dalam review tersebut. Ini
berarti bahwa setiap kutipan dalam teks harus muncul dalam referensi / pustaka dan sebaliknya. Kelalaian atau kesalahan dalam referensi sangat mungkin terjadi namun artikel yang baik tidak memungkinkan itu terjadi, untuk meminimalkan human error dalam mengutip maka baiknya gunakanlah aplikasi kutipan yang telah disediakan secara gratis, seperti mendeley, zotero, endnote dll. Aplikasi tersebut lebih memudahkan reviewer dalam membuat reference.
Sekian dulu hari ini hahaha
Komentar
Posting Komentar